Sangatta – Yan Ipui Ketua Komisi D DPRD ( Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Kutai Timur, melontarkan kritik tajam terhadap sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), yang dinilai menyulitkan masyarakat. Menurut Yan, sistem ini hanya memberikan keuntungan bagi siswa yang berada dalam zona tertentu, sementara mereka yang berada di luar zona menghadapi kesulitan karena tidak sesuai dengan zona.
“Yang berada dalam zona mungkin merasa beruntung, namun bagi kami yang berada di luar zona, situasinya sangat sulit,” katanya
Dirinya mengatakan jika sistem zonasi memprioritaskan siswa yang tinggal dalam zona, sementara siswa di luar zona tidak mendapat prioritas. Ia menilai hal ini menciptakan ketidakadilan, terutama bagi siswa yang tinggal jauh dari sekolah. Selain itu, biaya tambahan untuk akses jarak jauh menjadi beban berat bagi orang tua siswa.
“Ini jelas merupakan bentuk ketidakadilan, mulai dari biaya tambahan untuk perjalanan jarak jauh, hingga sekolah hanya memberikan prioritas terhadap zona yang masuk di wilayah sekolah tersebut” ungkapnya
Ketua Komisi D DPRD Kutai Timur itu juga turut menyoroti bahwa siswa berprestasi yang tinggal di luar zona tidak mendapatkan prioritas, meskipun memiliki kemampuan akademik yang baik. Ia menyarankan agar pengambil pihak terkait untuk mempertimbangkan kembali sistem zonasi dan mencari solusi yang lebih adil bagi seluruh pelajar kutai timur.
“Diharapkan mengambil kebijakan dapat mengevaluasi Kembali dan memperbaiki sistem ini,” tutup Yan Ketua Komisi D DPRD.
Kritik ini diharapkan dapat memicu evaluasi sistem zonasi PPDB untuk memastikan keadilan dan pemerataan akses pendidikan bagi seluruh siswa di Kutai Timur, tanpa memandang lokasi tempat tinggal.














