Sangatta – Pada akhir masa jabatannya Sebagai dewan perwakilan rakyat daerah Kabupaten Kutai Timur Anggota Komisi D DPRD Kutim, Agusriansyah Ridwan kini bersiap untuk melanjutkan kepemimpinannya pada tingkat DPRD Provinsi Kalimantan Timur.
Sebagai misi yang ia pegang teguh dalam menjalankan aman hanya sebagai Dewan Perwakilan Rakyat ia mengatakan bahwa ia memiliki tiga tagline yang menjadi misinya.
Misi yang pertama yaitu museum persaudaraan di mana ia berharap dapat tercipta kondisivitas di Provinsi Kalimantan timur di tengah beragamnya kultur dan budaya.
“Bahwa perbedaan itu adalah Rahmat, perbedaan itu adalah kekuatan manakala tujuannya itu adalah menjadi satu dalam rangkaian untuk bagaimana memajukan Kalimantan Timur, itu yang pertama,” ujarnya.
Dalam misinya yang kedua yaitu misi kemanusiaan ia akan berupaya melakukan pemenuhan atas hak-hak asasi manusia dan menghilangkan diskriminasi serta ketidakadilan baik dalam perspektif pembangunan yang merata ataupun sisi lainnya.
“Perspektif perseorangan, komunitas dan lain sebagainya. Itu harus betul-betul dilindungi. Baik dalam sisi budgeting dalam sisi legislasi perlindungan peraturan daerah, dan lain sebagainya,” tandasnya.
Misi ketiga yang ia ungkapkan adalah misi integritas di mana ia ingin menciptakan sumber daya manusia yang dapat menghadirkan kritik-kritik yang konstruktif dan tidak dapat dengan mudah diombang-ambing suatu isu yang dapat menggoyahkan pendirian dalam berkonsentrasi terhadap masa depan Kalimantan Timur.
Disisi lain, terkait dalam dunia pendidikan Agusriansyah mengatakan bahwa kebutuhan akan akses internet yang merata merupakan bagian dari sarana dan prasarana yang ada dalam kewenangan dinas pendidikan dan ia menyatakan bahwa hal tersebut harus mendapat dukungan dari pemerintah.
“Saya rasa itu harus dilakukan karena kalau bicara soal pemerintahan desa dan wilayah itu kan ada kominfo, tapi kalau untuk sarana dan prasarana yang ada di Dinas Pendidikan harusnya itu memang bisa dilakukan rencana strategi sendiri, pencapaian-pencapaian, nah saya rasa itu kan sesuatu yang harus disupport,” tandasnya.
Iya juga menyebutkan bahwa selain akreditasi sarana dan prasarana pendukung juga merupakan hal yang wajib diperhatikan dan dipenuhi, lantaran saat ini Kabupaten Kutai Timur harus mengejar ketertinggalan dalam sistem informatika dan teknologi.
“Karena selain akreditasi termasuk sarana dan prasarana pendukung. karena apalagi sekarang kan kita sudah banyak menggunakan dan mengejar ketertinggalan secara informatika dan teknologi,” pungkasnya.ADV














