KUTAI TIMUR, EKSPOSPEDIA.CO.ID — Upaya memperkuat peran Kampung Keluarga Berkualitas (KB) dalam menangani stunting kembali dilakukan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur. Melalui pembinaan yang digelar di Balai Penyuluh KB Muara Wahau. Para kader dibekali pemahaman baru agar lebih mandiri dalam menjalankan program di lapangan pada Senin, (17/11/2025).
Plt. Kabid Penyuluhan dan Penggerakan, La Beti, S.Pd., M.A.P., menegaskan bahwa percepatan penurunan stunting tidak hanya bergantung pada program pemerintah, tetapi juga pada kekuatan kader di desa.
“Kader harus percaya diri, memahami tugasnya, dan mampu menggerakkan masyarakat. Pembinaan ini membantu mereka menguatkan hal itu,” ucapnya.
Dalam kegiatan yang berlangsung hingga pukul 11.00 WITA itu, materi disampaikan secara bertahap oleh Ibu Dorce Rande dan Ibu Selvia, S.KM. Salah satu fokus utama adalah penataan administrasi Kampung KB agar lebih tertib dan mudah dievaluasi. Kader juga dilatih membuat rencana kerja tahunan yang realistis sesuai kondisi kampung masing-masing.
Selain itu, peserta diperkenalkan cara pelaporan kegiatan secara online. Menurut Ibu Selvia, penggunaan teknologi mempermudah pemantauan program sekaligus menghindari hambatan dalam penyampaian laporan.
“Dengan sistem digital, semuanya bisa dipantau lebih cepat,” ujarnya.
Pembinaan ditutup dengan penguatan sistem monitoring dan evaluasi (monev) berkelanjutan. Para kader diharapkan mampu mengecek perkembangan kegiatan di kampungnya secara rutin.
DPPKB Kutim optimistis, setelah mengikuti pembinaan ini, Kampung KB di Muara Wahau dapat lebih mandiri dan aktif dalam menurunkan angka stunting, terlebih dengan adanya dukungan program Cap Jempol Stop Stunting yang berjalan berdampingan. (Adv/s)














