KUTAI TIMUR, EKSPOSPEDIA.CO.ID — Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Timur terus memperkuat upaya pengembangan sektor ekonomi kreatif melalui penyusunan sistem pendataan terpadu bernama SindiKraf atau Sinergi Data Ekonomi Kreatif.
Program ini dirancang untuk menghimpun seluruh data pelaku ekraf dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sehingga pemerintah memiliki gambaran yang lebih lengkap mengenai perkembangan sektor tersebut.
Selama ini, data pelaku ekonomi kreatif tercatat di beberapa instansi berbeda, seperti Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian, maupun Dispar sendiri. Kondisi ini membuat penyusunan program pembinaan sering kali tidak maksimal karena tidak adanya satu basis data yang benar-benar menyeluruh.
Melalui SindiKraf, seluruh data tersebut akan digabungkan dalam satu sistem yang lebih terstruktur.
Kabid Pengembangan Ekraf Dispar Kutim, Ahkmad Rifani, menjelaskan bahwa integrasi data merupakan langkah penting sebelum pemerintah melaksanakan program lanjutan.
“SindiKraf ini kami siapkan untuk menyatukan data yang sebelumnya terpisah. Dengan data yang terkumpul dalam satu sistem, perencanaan bisa dilakukan lebih jelas,” ujarnya.
Pendataan akan mencakup seluruh subsektor ekraf, seperti kuliner, kriya, musik, fotografi, videografi, seni pertunjukan, hingga desain. Proses verifikasi juga akan dilakukan secara bertahap untuk memastikan keakuratan informasi yang dihimpun.
Menurut Rifani, data yang valid akan membantu pemerintah menentukan prioritas pembinaan.
“Dengan informasi yang akurat, pemerintah bisa menyalurkan pelatihan dan bantuan secara tepat sasaran,” tambahnya.
Dengan hadirnya SindiKraf, Dispar Kutim menargetkan pengembangan ekonomi kreatif dapat berlangsung lebih terarah dan menjadi salah satu sektor unggulan yang berkontribusi bagi pertumbuhan daerah. (Adv/sl)














