KUTAI TIMUR – Pesona wisata bahari Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kian memancarkan sinarnya. Hal ini terbukti dari suksesnya gelaran “Jelajah Pesona Pulau Miang” yang resmi ditutup pada Selasa malam (19/11/2025). Acara penutupan yang berlangsung meriah di Kecamatan Sangkulirang tersebut menjadi saksi berkumpulnya 40 relawan pariwisata yang datang dari berbagai penjuru nusantara.
Kepala Dinas Pariwisata Kutai Timur, Nurullah, tidak dapat menyembunyikan rasa bangganya saat menyambut para peserta. Delegasi yang hadir mencerminkan keragaman Indonesia, mulai dari perwakilan Papua, Medan, Yogyakarta, Bandung, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Berau, Kukar, hingga Paser. Kehadiran mereka bukan sekadar partisipasi, melainkan bukti bahwa Pulau Miang memiliki daya tarik yang mampu mengundang perhatian nasional.
“Kami berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh delegasi. Kehadiran kalian memberi energi baru dan semangat segar bagi promosi Pulau Miang sebagai destinasi wisata unggulan,” ujar Nurullah dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa kolaborasi dengan relawan lintas daerah ini sangat strategis untuk memperluas jangkauan promosi wisata bahari Kutim.
Namun, daya tarik utama acara ini tidak berhenti pada malam penutupan. Keesokan paginya, para relawan diajak merasakan pengalaman eksklusif yang menjadi highlight pariwisata Pulau Miang. Menggunakan Kapal Manggala Deria, rombongan menempuh perjalanan laut selama kurang lebih 45 menit menuju titik penyelaman istimewa.
Di lokasi tersebut, para peserta mendapatkan kesempatan langka untuk berenang dan berinteraksi langsung dengan kawanan Hiu Tutul (Whale Shark) di habitat aslinya. Antusiasme terlihat jelas di wajah para relawan saat menyaksikan raksasa laut yang ramah tersebut. Pengalaman ini menjadi penutup sempurna yang menegaskan potensi besar Pulau Miang sebagai surga bagi pecinta wisata alam dan bawah laut.
Dinas Pariwisata Kutim berharap, melalui testimoni dan publikasi para relawan ini, Pulau Miang akan semakin dikenal luas dan mampu memposisikan diri sebagai magnet baru pariwisata bahari, tidak hanya di Kalimantan Timur, tetapi juga di Indonesia. (Adv/sl)














