KUTAI TIMUR, EKSPOSPEDIA.CO.ID — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) terus melakukan langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Dua program utama, yakni rehabilitasi sawah terbengkalai dan pencetakan sawah baru seluas 1.150 hektare, kini masuk dalam agenda prioritas pembangunan pertanian daerah.
Kepala Bidang DTPHP Kutim, Dessy, mengungkapkan bahwa banyak kawasan persawahan di Kutim yang sudah bertahun-tahun tidak digarap akibat berbagai faktor. Kondisi ini mendorong dinas untuk melakukan pemetaan dan perbaikan agar lahan tersebut bisa kembali berproduksi.
“Kami ingin memastikan sawah yang selama ini terbengkalai dapat hidup kembali. Rehabilitasi ini sangat penting untuk menjaga kesinambungan produksi pangan di Kutim,” jelasnya.
Selain fokus pada pemulihan lahan, DTPHP juga menyiapkan ekspansi sawah baru yang telah melalui proses survei dan dinyatakan aman dari persoalan status maupun tata ruang. Program ini dijadwalkan mulai berjalan pada 2026 dan melibatkan koordinasi intensif dengan PUPR serta bidang tata ruang.
“Setiap lahan yang akan dicetak harus jelas secara regulasi. Kami tidak ingin program besar ini berbenturan dengan aturan tata ruang,” tegas Dessy.
Untuk mendukung petani, terutama generasi muda, DTPHP juga menyiapkan bantuan alat dan mesin pertanian modern. Mekanisasi dinilai menjadi langkah penting agar pertanian di Kutim lebih efisien, produktif, dan mampu menarik minat anak muda.
Dengan rangkaian program tersebut, pemerintah berharap Kutai Timur dapat memperkuat ketahanan pangan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat di sektor pertanian. (Adv/sl)














