Kutai Timur – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim) Daerah Pemilihan (Dapil) V, Akhmad Sulaiman, menegaskan bahwa berbagai kebutuhan mendasar masyarakat, seperti irigasi, pembangunan sekolah, dan jalan tani, tetap diajukan sebagai usulan program tahunan pemerintah daerah. Namun, ia secara realistis mengakui bahwa realisasi program-program tersebut sangat bergantung pada kondisi anggaran daerah.
Usulan program tahunan tersebut, kata Sulaiman, disalurkan melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) maupun kegiatan reses DPRD.
“Usulan program lain seperti irigasi, sekolah dan kebutuhan lainnya tetap ada, untuk program tahunan. Tapi kita juga melihat kondisi anggaran,” jelas Sulmad, Minggu (30/11/2025).
Berbeda dengan proyek tahun jamak (multiyears) yang diajukan secara terpisah dan seringkali merupakan usulan lama yang sudah dikoordinasikan, program tahunan harus disesuaikan dengan ketersediaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim.
Dalam waktu dekat, Akhmad Sulaiman dijadwalkan akan melaksanakan reses di dua desa terjauh di dapilnya, yaitu Desa Tanjung Mangkaliat dan Desa Sandaran. Pemilihan lokasi ini bertujuan untuk melihat kondisi riil kedua desa yang masih belum memiliki jalan penghubung umum.
“Saya mau reses di kedua desa ini, untuk melihat kondisi riil kedua desa tersebut. Apa yang mereka butuhkan, selain jalan penghubung kedua desa tersebut,” katanya.
Ia menyoroti bahwa jalan penghubung kedua desa tersebut saat ini hanya bisa dilintasi melalui akses jalan perusahaan sawit, sementara jalan umum yang dibangun pemerintah belum tersedia.
Terkait proyek tahun jamak yang merupakan usulan lama masyarakat, Sulaiman berharap usulan-usulan tersebut dapat segera direalisasikan karena sudah berkali-kali diajukan dan pemerintah daerah telah mengetahui urgensinya.(Adv)














