Sangatta – Faizal Rachman Anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Kutai Timur, Mengungkap secara Detail Pembagian Anggaran untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Pantai Kenyamukan
Faizal Rachman memberikan informasi terperinci mengenai distribusi anggaran untuk proyek pembangunan Pelabuhan Pantai Kenyamukan yang terletak di Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan infrastruktur pelabuhan yang strategis bagi kegiatan ekonomi di kawasan tersebut.
Menurut Faizal, total anggaran yang telah dialokasikan untuk proyek pembangunan pelabuhan ini adalah sebesar 120 miliar rupiah. Rincian alokasi dana tersebut terbagi sebagai berikut: 115 miliar rupiah dialokasikan untuk pembangunan fisik pelabuhan, 3,5 miliar rupiah untuk biaya jasa konsultan pengawas yang bertugas memastikan kualitas dan standar proyek, serta 800 juta rupiah untuk biaya operasional dan administrasi proyek.
Faizal juga menguraikan mengenai skema distribusi anggaran dan proses penawaran yang dilakukan oleh kontraktor. “Dalam proses pengadaan, kontraktor telah mengajukan penawaran anggaran dengan nilai sebesar 117 miliar rupiah. Proyek ini menggunakan skema anggaran bertahap yang telah disetujui, di mana total biaya keseluruhan proyek diperkirakan mencapai 1 triliun 369 miliar 400 juta rupiah. Dari alokasi awal sebesar 120 miliar rupiah, untuk tahun 2023 dialokasikan 70 miliar rupiah, sementara untuk tahun 2024 dialokasikan 50 miliar rupiah,” terangnya.
Ia menambahkan, “Untuk tahun 2023, anggaran khusus yang ditetapkan untuk konstruksi fisik pelabuhan adalah sebesar 115 miliar rupiah. Dari jumlah tersebut, sekitar 38 hingga 39 miliar rupiah telah disiapkan dan dialokasikan sebelum kontrak resmi ditandatangani, guna memastikan kesiapan awal dan kelancaran proses pembangunan.” jelasnya
Faizal juga memberikan update mengenai perkembangan terbaru terkait kontraktor dan laporan penggunaan anggaran.
“Kontraktor ternyata telah menurunkan nilai kontrak menjadi 113 miliar rupiah. Dari alokasi ini, 67 miliar rupiah diperuntukkan untuk tahun 2023. Namun, laporan terkini menunjukkan bahwa hanya 23 miliar rupiah yang telah dicairkan, yang terdiri dari 15% uang muka dan progres pekerjaan yang baru mencapai 7,4%. Ini berarti masih ada sisa anggaran sebesar 43 miliar rupiah yang belum terserap.” ungakpnya
“Dana sisa sebesar 43 miliar rupiah yang tidak terserap pada tahun 2023 akan diusulkan untuk dimasukkan ke anggaran tahun 2024. Untuk tahun 2024, dari alokasi total sebesar 113 miliar rupiah, hanya 45 miliar rupiah yang dapat digunakan khusus untuk pembangunan fisik. Ini disebabkan oleh alokasi anggaran yang direncanakan sebesar 50 miliar rupiah yang telah dibagi lebih lanjut untuk keperluan fisik dan perencanaan proyek,” tambah Faizal Rachman Anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Kutai Timur














