Sangatta – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kutai Timur (DPRD Kutim), Joni, melakukan kunjungan reses ke Desa Sepaso, Kecamatan Bengalon, Kutim, untuk langsung mendengarkan aspirasi dari masyarakat.
Menanggapi terkait isu persoalan fasilitas aliran listrik dan PDAM yang belum mencapai Tepian Langsat, mengingat daerah itu merupakan jalan poros, Joni menegaskan bahwa ia telah menjalin koordinasi dengan pihak PLN, namun saat ini masih harus menunggu realisasi anggaran dari pusat.
Sedangkan untuk belum adanya PDAM, terkait usulan untuk pembuatan sumur bor yang Joni mengatakan bahwa gagasan itu belum dapat memberikan solusi, lantaran ia melihat bahwa terdapat daerah-daerah tertentu yang memang tidak bisa dibuat sumur bor.
“Ya, untuk saat ini yang mengatasinya sumur bor itu. Tapi ada daerah-daerah tertentu juga yang tidak bisa disumur bor itu. Ada beberapa tempat itu yang memang tidak bisa karena kadar asamnya tinggi.”
Hal tersebut lantaran beberapa daerah memiliki kadar asam yang tinggi, sehingga tak layak di gunakan untuk aktifitas MCK apalagi di konsumsi.
“Kemarin saya pernah mengusulkan dari dua desa itu sehingga dialihkan. Karena kadar asamnya tinggi, jadi sehingga dialihkan ke Bengalon Kota,” ucapnya.
Disisi lain, Joni menyatakan bahwa saat ini ia tengah menunggu datangnya laporan dari tim pansus terkait LKPJ yang sampai kini belum dierimanya.
“Nah ini saya belum dapat laporan dari Pansus tentang LKPJ kemarin, kan meninjau ke lapangan itu. Karena terkait LKPJ itu kan ada masuk, ya isinya itu, membahas itu. Nah, bulan kemarin ada meninjau lapangan itu,” ujarnya
Lebih lanjut, menanggapi beberapa pekerjaan yang saat ini terlihat sangat lambat bahkan cenderung macet, Joni belum dapat memberikan banyak komentar mengenai hal tersebut karena belum mendapatkan informasi terkini mengenai hal tersebut.
“Nggak tahu, apa nunggu anggaran keluar kah atau bagaimana. Sebenarnya multiyears kan nggak seperti itu, harusnya jalan terus dia,” pungkasnya.ADV














