SANGATTA – Anggota DPRD Kutai Timur, Joni, mengingatkan pemerintah daerah untuk segera menggenjot penyelesaian program-program yang ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2024. Menurut Joni, dengan waktu yang semakin sempit dan serapan anggaran yang masih rendah, langkah cepat sangat diperlukan agar anggaran dapat terserap maksimal.
“Kami berharap semua dinas bekerja keras untuk menyelesaikan program mereka. Serapan anggaran masih rendah, sementara waktu tinggal sebulan,” ujar Joni, yang juga mantan Ketua DPRD Kutim, dalam wawancaranya dengan awak media pada Jumat (1/11/2024).
Joni menilai, selain APBD murni, anggaran perubahan yang cukup besar juga harus segera diserap agar tidak ada program yang tertunda. Namun, keterbatasan waktu pada anggaran perubahan membuat proses tender menjadi sulit dilakukan. “Tidak ada program yang bisa ditenderkan dari anggaran perubahan karena waktu yang sangat terbatas,” tambahnya.
Joni juga memperkirakan, realisasi anggaran perubahan kemungkinan besar akan terfokus pada penggunaan E-Katalog. Walaupun demikian, hal ini masih bergantung pada kemampuan penyedia jasa untuk menyelesaikan proyek tepat waktu. “Anggaran yang bisa terealisasi mungkin hanya yang menggunakan E-Katalog. Namun, besarannya juga terbatas karena penyedia jasa harus mampu menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang mepet,” katanya.
Anggota DPRD dari Fraksi Golkar ini juga memprediksi bahwa akan terjadi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) pada akhir tahun, meski besarannya sulit diprediksi. “Pasti akan ada SiLPA, dan jika tidak ada upaya maksimal, SiLPA bisa lebih besar dari tahun lalu,” tegasnya.
Joni menekankan pentingnya koordinasi dan kerja keras dari seluruh dinas untuk memastikan anggaran tersebut dapat digunakan seefisien mungkin. Dengan demikian, program-program yang direncanakan dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat bagi masyarakat Kutai Timur. (Adv)














