SANGATTA – Suasana hangat dan penuh harap menyelimuti aula Masjid An Nur di Perumahan G Hause, Desa Swarga Bara, Sangatta Utara, Minggu (17/11/2024). Hari itu, warga berkumpul dalam sebuah momen yang jarang terjadi—mereka bisa menyuarakan langsung unek-unek dan harapan kepada wakil mereka di parlemen.
Adalah Pandi Widiarto, anggota DPRD Kutai Timur, yang hadir untuk mendengarkan keluhan dan harapan masyarakat dalam kegiatan reses. Bukan sekadar hadir, politisi muda ini mencatat dengan seksama setiap aspirasi yang disampaikan, mulai dari persoalan infrastruktur, pendidikan, hingga pemberdayaan pelaku UMKM.
“Saya datang ke sini bukan hanya untuk mendengar, tapi juga untuk menyerap dan memperjuangkan. Ini adalah bagian dari komitmen saya sebagai wakil rakyat,” ujar Pandi di hadapan warga.
Keluhan yang mencuat dalam pertemuan tersebut cukup beragam. Mulai dari kondisi jalan lingkungan yang rusak parah, kurangnya fasilitas pendidikan, hingga tantangan yang dihadapi pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha mereka di tengah persaingan pasar yang kian ketat.
Menanggapi itu, Pandi berjanji tak akan tinggal diam. Ia berkomitmen membawa semua aspirasi tersebut ke meja pembahasan pemerintah daerah. “Saya akan mengupayakan agar semua hal yang disampaikan hari ini bisa mendapat perhatian dan solusi dari pemerintah,” tegasnya.
Kehadiran Pandi Widiarto pun disambut hangat oleh tokoh masyarakat setempat. Salah satu warga yang mewakili peserta reses mengungkapkan rasa terima kasih atas kesediaan Pandi mendengar langsung keluhan mereka. “Kami berharap ini bukan sekadar seremoni. Kami ingin ada hasil nyata yang bisa dirasakan,” ujarnya.
Pertemuan tersebut menjadi bukti nyata bahwa dialog antara rakyat dan wakilnya masih hidup. Melalui kegiatan seperti ini, jembatan komunikasi antara warga dan pemerintah dibangun—dengan harapan, bukan hanya keluhan yang tersampaikan, tapi juga perubahan yang benar-benar dirasakan.














