KUTAI TIMUR – Anggota DPRD Kutai Timur, Kari Palimbong, menegaskan komitmennya untuk mengatasi masalah pengangguran, khususnya di kalangan pemuda lokal. Dalam wawancara terbarunya, Kari menyuarakan pentingnya kebijakan yang mengutamakan tenaga kerja lokal untuk menghadapi kesenjangan di pasar kerja.
Kari mengibaratkan situasi di Kutai Timur sebagai “Tikus Mati di Lumbung Padi.” Meskipun daerah ini dikelilingi oleh perusahaan tambang besar, banyak pemuda lokal yang masih kesulitan mendapatkan pekerjaan. “Kita harus tegas dalam hal ini, memberikan peluang 80 persen untuk anak-anak daerah, dan sisanya untuk luar daerah,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret, politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu berencana memanggil Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kutim untuk membahas penguatan kebijakan ketenagakerjaan yang lebih efektif. “Perda Ketenagakerjaan sudah ada, namun belum diimplementasikan dengan maksimal. Kita akan undang mereka (Disnakertrans) untuk duduk bersama dengan pihak swasta guna mencari solusi bersama,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya perusahaan mengikuti peraturan yang ada, terutama terkait perekrutan tenaga kerja melalui Disnakertrans. “Kami akan pastikan proporsi antara pekerja lokal dan non-lokal sesuai dengan ketentuan,” tegas Kari Palimbong.
Lebih lanjut, ia mengimbau kepada pimpinan perusahaan untuk menegakkan Perda Ketenagakerjaan. Jika tidak, kata Kari, akan ada sanksi yang diberikan. “Jika perusahaan tidak mematuhi aturan, sanksi tegas akan diberikan,” tutupnya.
Dengan kebijakan yang mendukung tenaga kerja lokal dan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, Kari Palimbong berharap masalah pengangguran di Kutai Timur dapat segera teratasi, membuka lebih banyak kesempatan bagi pemuda lokal.
(Adv)














