KUTAI TIMUR – Semangat kreativitas dan inovasi menyelimuti Lapangan Ilham Maulana saat Festival Magic Land 2025 resmi dibuka. Ajang bergengsi yang digadang-gadang sebagai pestanya anak muda Kutai Timur (Kutim) ini diresmikan langsung oleh Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, di tengah antusiasme ribuan pengunjung.
Festival yang berlangsung selama tiga hari ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Kutim dalam memberikan ruang ekspresi bagi generasi penerus. Ratusan partisipan yang terdiri dari berbagai komunitas kreatif, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), hingga pelajar dan mahasiswa, turut ambil bagian memamerkan karya terbaik mereka.
Dalam sambutannya yang inspiratif, Bupati Ardiansyah menegaskan pergeseran paradigma dalam pembangunan daerah. Ia menekankan bahwa pemuda tidak boleh lagi hanya menjadi penonton, melainkan harus mengambil peran sentral.
“Pemuda Kutai Timur harus menjadi subjek dan motor utama pembangunan. Mereka adalah pelaku perubahan yang sesungguhnya,” tegas Ardiansyah dengan penuh semangat.
Menurut orang nomor satu di Pemkab Kutim ini, Festival Magic Land bukan sekadar seremonial hiburan semata. Lebih dari itu, acara ini adalah inkubator untuk memperluas jejaring (networking) dan memperkuat produktivitas ekonomi kreatif daerah. Pemerintah, lanjutnya, memposisikan diri sebagai fasilitator yang menyiapkan panggung agar talenta-talenta lokal dapat bersinar dan kompetitif.
“Festival ini membuktikan bahwa pemuda Kutim punya potensi besar yang mampu bersaing. Pemerintah hadir untuk memfasilitasi agar ide-ide brilian mereka bisa terwujud,” tambahnya.
Ardiansyah juga menyoroti pentingnya sinergitas lintas sektor demi keberlanjutan ekosistem kreatif. Ia mengajak komunitas, dunia usaha, dan organisasi kepemudaan untuk melebur sekat-sekat perbedaan dan bekerja sama.
Puncak acara pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati. Sebelum menutup sambutannya, ia menitipkan pesan mendalam kepada seluruh pemuda yang hadir.
“Tetaplah belajar hal-hal baru, jangan pernah takut bermimpi besar, dan jadilah agen perubahan untuk Kutai Timur yang lebih maju,” tutupnya. (Adv/sl)














