KUTAI TIMUR, EKSPOSPEDIA.CO.ID – Regenerasi petani menjadi fokus utama di Kutai Timur (Kutim), di mana minat generasi muda terhadap sektor pertanian mulai menurun akibat beralih ke pertambangan.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim berupaya mengatasi tantangan ini dengan memperkenalkan Brigade Pangan sebagai wadah pendidikan pertanian modern bagi generasi muda.
Dessy, Kabid DTPHP Kutim, menjelaskan bahwa program ini bertujuan memulihkan ketertarikan anak muda pada dunia pertanian.
“Regenerasi harus disiapkan sejak sekarang. Jika tidak, Kutim akan kekurangan petani masa depan,” ujarnya. Enam brigade telah dibentuk dan aktif di lima kecamatan.
Melalui Brigade Pangan, anak muda tidak hanya diajarkan cara menanam, tetapi juga memahami nilai ekonomi pertanian. Mereka diperkenalkan cara menghitung biaya produksi, menentukan jenis komoditas, hingga strategi pemasaran.
“Kami ingin anak muda melihat pertanian sebagai peluang bisnis yang menjanjikan,” tambah Dessy.
Dengan dukungan alsintan canggih, anak muda diajak melihat bahwa bertani dapat dilakukan secara efisien tanpa harus mengandalkan tenaga berat. Teknologi menjadi daya tarik utama yang membuka pola pikir baru tentang pertanian.
Dessy menegaskan bahwa program ini dirancang untuk melahirkan petani muda mandiri yang mampu mengembangkan usaha secara berkelanjutan. Keterlibatan generasi muda menjadi faktor penting dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
“Kami berharap Brigade Pangan dapat menjadi tonggak awal bangkitnya minat bertani di Kutim,” pungkasnya. (Adv/sl)














