Kutai Timur – Isu pembangunan infrastruktur maritim di Kecamatan Sandaran menjadi prioritas utama yang diperjuangkan DPRD Kutai Timur (Kutim) dalam pembahasan alokasi proyek tahun jamak (multiyears) hingga tahun 2028. Anggota DPRD Kutim, Akhmad Sulaiman, secara keras mendesak agar Pemerintah Kabupaten segera merealisasikan pembangunan Pelabuhan Manubar di wilayah tersebut.
Sulaiman menyoroti kondisi yang ia sebut sebagai ironi pembangunan, di mana Sandaran yang secara geografis merupakan daerah pesisir dengan garis pantai terpanjang di Kutim, justru tidak memiliki fasilitas pelabuhan yang layak.
“Kecamatan dengan batas laut terpanjang di Kutim itu Sandaran. Karena itu ironi kalau tidak ada pelabuhan,” tegas Sulaiman dalam rapat pembahasan proyek tahun jamak bersama Pemerintah Kabupaten.
Menurutnya, ketiadaan pelabuhan telah menjadi faktor utama yang membuat Sandaran tertinggal jauh dibandingkan kecamatan lain di Kutim, baik dari segi konektivitas maupun potensi ekonomi maritim.
Permintaan pembangunan Pelabuhan Manubar diajukan sebagai infrastruktur vital yang mendesak. Sulaiman menekankan bahwa Pelabuhan adalah kunci untuk membuka isolasi daerah dan mendorong aktivitas ekonomi di Sandaran.
Selain pelabuhan, Sulaiman juga mengajukan sejumlah usulan proyek jalan, termasuk pembangunan jalan utama dari Tanjung Mangkaliat ke Tanjung Manis, sebagai bagian integral dari upaya mengejar ketertinggalan Sandaran.
Meskipun dihadapkan pada realitas penurunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim, DPRD melalui Sulaiman tetap optimistis usulan pembangunan pelabuhan ini akan disetujui, mengingat urgensi dan kebutuhan masyarakat yang sudah terabaikan lama.
“Untuk itu kami berharap dibangunkan pelabuhan di Manubar,” pungkasnya, menandaskan bahwa proyek tahun jamak adalah mekanisme yang paling tepat untuk membiayai proyek strategis dengan nilai besar tersebut.(Adv)














