KUTAI TIMUR – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus berupaya menciptakan ruang-ruang kreatif yang inklusif bagi masyarakat. Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah penyelenggaraan “Festival Magic Land 2025”. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim menegaskan bahwa perhelatan ini memiliki visi yang jauh lebih besar daripada sekadar panggung hiburan semata.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, dalam sambutannya menekankan bahwa festival ini dirancang sebagai strategi kultural untuk memperkuat identitas dan kebanggaan daerah (local pride). Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memaknai acara ini sebagai momentum persatuan.
“Kehadiran kita pada malam hari ini menjadi tanda syukur serta bentuk kebersamaan memajukan seni budaya dan potensi daerah tercinta. Ini adalah wujud apresiasi kita terhadap warisan leluhur yang harus terus dijaga,” ujar Mulyono di hadapan ribuan pengunjung.
Lebih jauh, Mulyono menyoroti peran strategis festival ini bagi generasi muda. Magic Land bertransformasi menjadi “melting pot” atau titik temu bagi para pelaku seni, kreator konten, dan komunitas budaya lokal. Di panggung inilah, karya-karya terbaik anak muda Kutim mendapatkan apresiasi yang layak. Pemerintah berharap, ketersediaan ruang ekspresi seperti ini akan memicu lahirnya talenta-talenta baru yang inovatif namun tetap berakar pada tradisi.
Selain aspek budaya, dampak ekonomi juga menjadi fokus utama. Mulyono menjelaskan bahwa festival ini memberikan multiplier effect yang nyata bagi perekonomian rakyat. Pelibatan puluhan stand UMKM, mulai dari kuliner tradisional hingga kerajinan tangan, terbukti mampu meningkatkan perputaran uang di tingkat lokal secara signifikan.
Melihat antusiasme yang tinggi dan dampak positif yang ditimbulkan, Disdikbud berkomitmen untuk menjadikan Magic Land sebagai agenda tahunan yang berkelanjutan. Targetnya bukan hanya kemeriahan sesaat, melainkan edukasi publik yang konsisten.
“Kami berharap melalui agenda budaya yang rutin, masyarakat semakin memahami pentingnya menjaga warisan lokal. Magic Land adalah media promosi sekaligus penguat karakter kita sebagai daerah yang kaya seni, tradisi, dan keragaman budaya,” pungkasnya. (Adv/sl)














