Kutai Timur – Kritik tajam mengenai kualitas dan urgensi pembangunan infrastruktur di wilayah pedalaman Kutai Timur dilayangkan oleh Fraksi Gelora Amanat Perjuangan (GAP) DPRD Kutim. Anggota Fraksi GAP, Kristian Hasmadi, menyoroti buruknya kondisi jalan penghubung antar-desa, terutama yang berada di Kecamatan Wahau, dan secara terbuka menuntut Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait serta pihak kontraktor pelaksana untuk memastikan standar pengerjaan yang tertinggi.
Dalam keterangannya, Kristian secara spesifik menyoroti beberapa ruas jalan vital di Wahau, termasuk jalur yang menghubungkan Ja’ Luay–Long Wehea hingga jalur Debeq–Wahau. Ia mengungkapkan bahwa kondisi jalan-jalan tersebut saat ini masih berupa tanah, sehingga menjadi sangat sulit, bahkan hampir mustahil, untuk dilalui oleh masyarakat ketika musim hujan tiba.
“Ini bukan sekadar jalan biasa, ini adalah jalan penghubung utama antar-desa dan merupakan urat nadi utama bagi seluruh aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat di pedalaman. Harapan kami sangat besar, jika proyek pembangunan ini dilaksanakan, jangan sampai dilakukan secara setengah-setengah. Kami menuntut kualitas pengerjaan yang benar-benar baik, memenuhi standar teknis yang ideal,” tegas Politisi PDI Perjuangan tersebut.
Kristian, yang juga merupakan mantan Kepala Desa Nehes Liah Bing, secara khusus melayangkan kritik tajam terhadap pengalaman buruk dari proyek semenisasi yang dilaksanakan sebelumnya. Proyek terdahulu dinilai tidak mampu bertahan lama, cepat rusak, dan tidak memberikan manfaat jangka panjang yang optimal bagi masyarakat. Ia mengingatkan agar pengalaman buruk tersebut tidak terulang dalam proyek-proyek mendatang.
“Jangan sampai anggaran besar dikeluarkan, tetapi baru sebentar jalan tersebut dibangun, sudah hancur dan berlubang lagi. Pembangunan infrastruktur itu harus kuat dan tahan lama, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara berkelanjutan, bukan hanya setahun dua tahun,” ujarnya, menekankan pentingnya efisiensi dan durabilitas.
Sebagai perwakilan rakyat dari daerah pemilihan tersebut, Kristian Hasmadi berkomitmen penuh untuk mengawal usulan perbaikan dan peningkatan jalan ini hingga benar-benar masuk dalam rencana kerja prioritas pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa pemerataan pembangunan, khususnya penyediaan infrastruktur yang memadai dan berkualitas, merupakan kebutuhan dasar yang bersifat mendesak bagi seluruh masyarakat di Dapilnya. (Adv)














