Kutai Timur – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Yan, S.Pd., melayangkan peringatan keras kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terkait rencana penetapan program multiyears contract (MYC) atau kontrak tahun jamak selanjutnya. Peringatan ini disampaikan Yan dengan mempertimbangkan kondisi anggaran daerah Kutim yang saat ini sedang mengalami penurunan signifikan. Sementara itu, pembahasan rinci mengenai usulan proyek-proyek MYC tersebut di tingkat legislatif belum juga dimulai.
Yan mengungkapkan bahwa hingga saat ini, pihak DPRD baru menerima pemberitahuan awal yang bersifat umum dari pemerintah daerah mengenai usulan proyek tahun jamak yang direncanakan berlangsung selama tiga tahun ke depan.
“Kita baru sebatas diberitahukan bahwa ini adalah program-program yang akan dikerjakan menggunakan skema multiyears, tetapi sayangnya, belum ada pembahasan rinci, apalagi dokumen teknis yang detail, yang diserahkan kepada kami,” jelas Yan, belum lama ini, menyoroti minimnya transparansi awal.
Menyikapi kondisi keuangan yang menantang tersebut, Yan mendesak Pemkab untuk menggunakan kebijakan yang sangat bijak. Ia menekankan perlunya pertimbangan yang matang mengenai kemampuan keuangan daerah. Selain itu, Pemkab diminta untuk fokus utama pada realisasi 50 Program Unggulan yang sudah menjadi janji politik kepala daerah kepada masyarakat. Program-program prioritas tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu.
“Pemerintah harus bertindak bijak dengan mengutamakan program-program unggulan yang sudah dijanjikan. Jangan sampai terjadi ujuk-ujuk (tiba-tiba) muncul dan masuk program-program baru non-prioritas yang justru bisa mengganggu alokasi dana program utama. Apalagi jika hasilnya nanti tidak maksimal dan tidak tuntas,” tegasnya.
Yan menambahkan bahwa DPRD pada prinsipnya akan selalu menyetujui segala bentuk pembangunan yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat, asalkan kemampuan keuangan daerah benar-benar mencukupi dan tidak membebani anggaran di masa depan. Ia juga mewanti-wanti agar Pemkab belajar dari pengalaman buruk periode sebelumnya, di mana banyak proyek tahun jamak yang akhirnya berakhir mangkrak atau tidak tuntas. Oleh karena itu, perencanaan kali ini harus benar-benar detail, matang, dan realistis agar anggaran daerah tidak sia-sia. (Adv)














