EKSPOSPEDIA.CO.ID – Untuk mengatasi masalah produksi yang terbatas yang dihadapi banyak pelaku UMKM di Kutim, Dinas Koperasi dan UKM menerapkan strategi kurasi dan inkubasi produk yang dirancang khusus.
Dinas Koperasi dan UKM, melalu kepala bidang Pemberdayaan Usaha Mikro (PUM) Pasombara, menjelaskan bahwa strategi ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi produk yang ada, bahkan dengan produksi yang tidak terlalu besar, sehingga UMKM masih bisa bersaing di pasar lokal dan bahkan global.
Pendampingan dilakukan dengan melibatkan mitra pemerintah Genpro melalui Perjanjian Kerjasama (MOU), yang membantu dalam proses kurasi yaitu pemilihan produk yang berpotensi, peningkatan kualitas, dan perbaikan kemasan. Setelah produk melewati tahap kurasi, mereka memasuki tahap inkubasi yang memberikan pelatihan dan pendampingan berkelanjutan untuk memastikan konsistensi produksi dan kemampuan mengelola usaha.
“Kita juga meyakinkan pelaku UMKM agar siap ketika ada permintaan dari pasar, termasuk mempersiapkan bahan baku sejak awal,” ujar Pasombara.
Hal ini sangat penting karena permintaan pasar, terutama pasar global, seringkali fluktuatif dan membutuhkan kecepatan tanggap dari pelaku usaha. Dengan strategi kurasi dan inkubasi, UMKM bisa fokus pada produk yang memiliki nilai tambah tinggi dan memenuhi standar pasar, sehingga bahkan dengan produksi yang terbatas, mereka masih bisa mendapatkan harga jual yang baik dan bersaing.
Pasombaran menambahkan bahwa strategi ini telah terbukti efektif, sebagian besar produk yang melalui kurasi dan inkubasi telah berhasil memasuki pasar nasional dan beberapa di antaranya sedang dalam proses persiapan untuk ekspor. (Adv/sl)














