Sangatta – Asti Mazar, ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) juga sekaligus Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menyampaikan komentarnya terkait rencana pemerintah dalam mewujudkan Kutim sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA).
Dalam waktu dekat Asti Mazar berencana untuk mengadakan agenda Rapat Dengar Pendapat karena pertemuan seperti itu belum pernah dilakukan sebelumnya. Hal tersebut ia lakukan dengan harapan dapat membagikan tugas masing-masing pihak agar dapat bekerja lebih efektif.
“Yah salah satunya tadi kita akan RDP (Rapat Dengar Pendapat) salah satunya itu karena itu belum pernah ada pertemuan semacam itu. Untuk membagi tugas masing-masing,” pungkasnya.
Disisi lain, Asti Mazar juga menjelaskan bahwa saat ini masih ada beberapa dinas yang belum memulai menjalankan program-programnya. Diantaranya adalah Dinas PU Perkim dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Timur.
“Nah ini ya, Kan kita belum tahu tuh, iya, Makanya saya bilang ini kan dinas-dinas terkait ini kadang-kadang ya, saya juga nggak paham koordinasinya ke kami ya, karena kan kami nah ini saja ini, salah satu contoh PU Perkim ini belum jalan nih. Dispora belum jalan nih,” katanya.
Agar tak ada lagi kejadian saling tuding atau tunjuk-nunjuk, ia berencana untuk memanggil pihak Dinas Perkim PU dan Dispora untuk menindaklanjuti terkait program-program yang sampai saat ini belum dijalankan.
“Itu saling tunjuk tunjukkan. Nah rencananya Tanggal 10 kita memanggil Dinas Perkim PU dan saya meminta Dispora karena kan berkaitan tentang olahraga pemuda dan sebagainya itu belum mau jalan karena informasinya apa pergantian, ya transisi,” paparnya.
Asti Mazar menerangkan bahwa terkait pembahasan isu stunting Ia pun akan segera memanggil dinas terkait untuk membahas rumusan masalah dan mencari jalan keluar jika memang ada kendala ataupun hambatan yang dialami.
“Kalau memang itu stunting nanti juga mau akan dibahas kita panggil dinas terkaitnya, gak ada masalah supaya jelas rumusnya,” terangnya.
Dalam hal tersebut Ia juga menekankan bahwa pihaknya akan terus mendorong pihak-pihak terkait termasuk LPAI agar dapat menciptakan terobosan-terobosan dalam rangka meraih target Nindya di Kutai Timur.
“Ya nanti saya Kami genjot, kami tanyakan ini ada apa kita mau ada terobosan-terobosan. yah salah satunya juga di LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) tadi ditanyakan terobosannya apa,” tandasnya.
Ditegaskan olehnya bahwa harus ada tindakan konkret untuk setiap program yang dimaksudkan membawa manfaat dan solusi bagi masyarakat luas lantaran dari sisi anggaran sudah tidak ada masalah.
“Ya harus. Harus ada tindakan, tindak lanjut. Karena kalau masalah anggaran sebenarnya ada, tinggal tindaklanjutnya,” tegasnya.
Ia menuturkan bahwa dalam realisasi program tak cukup hanya berhenti di niat namun perlu juga dikawal agar dapat memastikan bahwa program tersebut dimulai dan direalisasikan sampai tuntas.
“Niatnya dan mengawal. Gitu loh, kalau niatnya niat doang tapi tidak dikawal ya selesai itu barang, selesai,” tuturnya. (Adv)














