Sangatta – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kutai Timur (DPRD Kutim), Joni, melakukan kunjungan reses ke Desa Sepaso, Kecamatan Bengalon, Kutim, untuk langsung mendengarkan aspirasi juga segala keluhan dan kebutuhan langsung dari pihak masyarakat.
Lebih lanjut, menyikapi beberapa proyek pekerjaan yang saat ini terlihat sangat lambat bahkan terkesan macet, Joni belum dapat memberikan banyak komentar mengenai hal tersebut karena belum mendapatkan informasi terkini mengenai hal tersebut.
Joni pun berkata jika pekerjaan tersebut memang stop karena suatu alasan, maka seharusnya anggarannya akan masuk jadi SIPLA, untuk itu ia akan terlebih dahulu melihat laporan LKPJ-nya.
“iya pasti nanti kalau tidak terserap pasti ada SILPA, makanya nanti Pansus LKPJ itu turun ke lapangan ngecek itu,” pungkasnya.
Joni pun menjelaskan lebih jauh bahwa jika memang proyek itu dinilai layak, maka pembayarannya akan diatur pada penetapan anggaran berikutnya.
“Nanti apa memang layak itu nanti dianggarkan lagi di 2024 perubahan itu kan pembayarannya begitu, murni perubahan-murni perubahan pembayarannya,” tuturnya.
Disisi lain, untuk pengaliran air ke daerah Teluk Pandan, Joni mengatakan bahwa pekerjaan itu saat ini termasuk dalam program yang kewenangannya dibawah provinsi berkolaborasi dengan PT. Indominco.
“Ya, memang betul. Karena ini kan ada programnya provinsi ini, kalau provinsi artinya menyangkut juga bontang dengan sumber air yang dari PT. Indominco,” pungkasnya
Namun, Joni memberikan keterangan bahwa pekerjaan itu saat ini sedang dalam proses pipanisasi. Ia juga katakan bahwa pekerjaan itu juga turut melibatkan PDAM Kutim dan pemda Bontang.
“Insya Allah sudah proses itu. Tinggal prosesnya ini saja, pipanisasi. Prosesnya dari kolamnya itu dari pihak Indominco ya itu sudah melaksanakannya, ini kan programnya pemerintah provinsi ini, berkolaborasi dengan Kutai Timur dan Bontang. Sehingga yang dialiri itu Kutai Timur, Bontang. untuk PDAM itu,” ujarnya.ADV














