SANGATTA – Atmosfer penuh semangat menyelimuti halaman Kantor Bupati Bukit Pelangi pada Jumat pagi (14/11/2025). Ratusan guru yang tergabung dalam kontingen Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berkumpul untuk mengikuti upacara pelepasan jelang keberangkatan menuju Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Tingkat Provinsi.
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, memimpin langsung prosesi pelepasan yang dimulai pukul 08.50 WITA tersebut. Turut hadir mendampingi, Asisten II Pemkab Kutim Noviari Noor dan Ketua Kontingen Irma Yuwinda. Dalam arahannya, Bupati tidak hanya sekadar memberikan selamat jalan, tetapi juga membakar semangat para atlet guru untuk mengembalikan kejayaan prestasi Kutim.
Ardiansyah menyadari bahwa dalam beberapa edisi terakhir, prestasi kontingen Kutim mengalami dinamika pasang surut. Baginya, hal tersebut adalah siklus wajar dalam sebuah kompetisi. Namun, ia menekankan bahwa tahun 2025 harus menjadi momentum kebangkitan. Salah satu pesan krusial yang ia sampaikan adalah mengenai mentalitas bertanding.
“Fokus pada apa yang dipertandingkan, bukan apa yang hilang atau ditiadakan,” tegas Ardiansyah.
Pesan ini menyoroti pentingnya adaptabilitas. Ia meminta para peserta tidak terganggu konsentrasinya oleh perubahan aturan teknis atau hilangnya cabang olahraga tertentu. Menurutnya, energi tim harus sepenuhnya diarahkan untuk memenangkan medali di cabang yang tersedia.
Lebih lanjut, Bupati juga mengingatkan tentang tantangan non-teknis, seperti faktor tuan rumah yang biasanya memiliki ambisi besar untuk mendominasi. Menghadapi hal itu, Ardiansyah menyebut hanya ada satu strategi ampuh: Soliditas Tim. Ia menegaskan bahwa kemenangan dalam ajang Porseni bukan hasil kerja individu, melainkan buah dari kekompakan kolektif.
“Karena ini tim, tidak ada yang berjalan sendiri. Semakin solid kita, semakin besar peluang kita untuk menang,” ujarnya membakar semangat peserta.
Menutup arahannya, Ardiansyah berharap Porseni 2025 ini dapat menjadi barometer keberhasilan pembinaan olahraga dan seni di kalangan pendidik Kutim. Dengan mengucap Bismillah, Bupati secara resmi melepas kontingen, diiringi harapan besar masyarakat agar para guru dapat pulang membawa kebanggaan bagi daerah. (Adv/sl)














