KUTAI TIMUR, EKSPOSPEDIA.CO.ID – Sesuai arahan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kutai Timur, Siti Robiah Ardiansyah, Desa Karangan Ilir telah secara resmi melaksanakan jemput bola yang bertujuan untuk mendekatkan pemerintah dengan pelaku UMKM setempat dan mempersiapkan produk mereka untuk memasuki pasar global.
Pasombara yang turut mengawasi program ini menjelaskan bahwa jemput bola adalah konsep di mana tim pendampingan dari dinas datang langsung ke lokasi usaha untuk mendengar kendala, memberikan bimbingan, dan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh pelaku UMKM.
Di Desa Karangan Ilir, program ini difokuskan pada produk coklat yang telah menjadi komoditas unggulan daerah. Pasombara menyampaikan bahwa saat ini di desa tersebut sudah ada beberapa pelaku UMKM yang menghasilkan produk turunan coklat, antara lain coklat batang dengan berbagai rasa dan coklat bubuk yang bisa digunakan sebagai bahan baku makanan lain.
Meskipun produksi masih skala kecil, langkah ini sudah menjadi awal yang baik karena produk yang dihasilkan memiliki rasa yang unik dan kualitas yang menjanjikan.
Untuk mendukung peningkatan produksi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah memberikan bantuan mesin produksi coklat kepada dua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Desa Batu Lepok yang berada di wilayah yang sama. Dengan adanya mesin ini, pelaku UMKM bisa meningkatkan kuantitas produksi tanpa mengorbankan kualitas.
“Kita harapkan dengan mesin baru ini, produksi coklat bisa meningkat hingga 30% dalam waktu satu bulan ke depan,” ujar Pasombara.
Program jemput bola juga meliputi pelatihan tentang teknik pengolahan coklat yang lebih baik, perbaikan kemasan, dan pengetahuan tentang pasar global. Dengan semua upaya ini, produk coklat Karangan Ilir diharapkan bisa segera memenuhi persyaratan ekspor dan menjadi produk unggulan Kutai Timur yang dikenal di tingkat internasional. (Adv/sl)














