EKSPOSPEDIA.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kutai Timur melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Muhammad Naim, menyampaikan kini telah membangun enam posko strategis untuk menghadapi kebakaran hutan dan lahan. Posko tersebar di Sangkulirang, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Wahokombeng Telen, dan Telupan. Setiap posko telah dilengkapi peralatan manual dan modern. Petugas memiliki motor patroli dan mobil single cabin untuk mobilisasi cepat. Posko ini juga dapat digunakan untuk koordinasi dengan relawan dan dunia usaha.
“Peralatan posko sudah lengkap termasuk water supply dan kendaraan patroli. Semua disiapkan agar respons cepat bisa dilakukan kapan saja,” ujar Naim.
Posko difungsikan untuk antisipasi karhutla, banjir, dan bencana lain. Semua peralatan diawasi agar siap pakai setiap saat. Petugas rutin melakukan pemeliharaan peralatan.
Pembangunan posko menggunakan dana DPHDR dari Menteri Kehutanan. Posko dibangun per zona agar dapat mencakup wilayah luas. Posko juga menjadi pusat informasi bencana untuk masyarakat. Dengan posko, petugas bisa memantau kondisi hutan dan lahan secara lebih efektif. Posko juga memfasilitasi pelatihan TRC lokal.
BPBD Kutim menegaskan bahwa posko bukan hanya untuk karhutla. Posko juga mendukung tanggap darurat banjir saat musim hujan. Koordinasi dilakukan bersama PMK, relawan, dan aparat desa. Posko bisa digunakan untuk menyelamatkan korban bencana lainnya. Semua warga yang membutuhkan bantuan bisa melapor ke posko terdekat.
Musim hujan saat ini membuat risiko karhutla menurun. Namun, BPBD tetap mengantisipasi kebakaran kecil di hutan dan lahan. Posko siap menyalurkan bantuan darurat jika diperlukan. Petugas juga melakukan patroli rutin untuk memantau titik rawan. Langkah ini penting untuk pencegahan bencana lebih awal.
Setiap posko memiliki tim yang siaga 24 jam. Tim berkoordinasi dengan TRC kecamatan dan relawan setempat. Latihan rutin dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Semua anggota tim memahami prosedur evakuasi dan distribusi logistik. Hal ini memastikan penanganan bencana lebih cepat dan efisien.
BPBD juga menekankan pentingnya pelibatan masyarakat dalam pengawasan. Warga diminta melaporkan kebakaran kecil agar tidak meluas. Posko akan langsung menindaklanjuti laporan tersebut. Pemasangan posko per zona dinilai efektif menekan risiko bencana. Semua pihak diajak bekerja sama agar Kutim lebih aman.
“Posko ini bukan sekadar bangunan, tapi pusat koordinasi yang siap siaga. Kami harap warga dan petugas bisa saling mendukung untuk menghadapi bencana,” ujar Muhammad Naim.
Peralatan dan logistik akan terus diperbarui sesuai kebutuhan. Posko menjadi bukti kesiapsiagaan Kutim menghadapi karhutla dan bencana lain. (Adv/sl)














