EKSPOSPEDIA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur menekankan perlunya Tim Reaksi Cepat (TRC) di setiap kecamatan untuk mempercepat penanganan bencana. Jarak jauh antara kecamatan dan kabupaten membuat TRC lokal menjadi ujung tombak. Tim ini dapat segera menilai lokasi, jumlah korban, dan kebutuhan logistik. Pelatihan TRC multisektor sebelumnya digelar pada 2024 dan akan diulang pada 2026. BNPB akan menjadi narasumber untuk memberikan materi teknis.
“TRC sangat penting untuk respons cepat. Setiap kecamatan harus memiliki tim siap siaga untuk berbagai bencana,” ujar Muhammad Naim, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kutim.
Tim TRC bekerja sama dengan posko BPBD per zona. Mereka memantau titik rawan dan melaporkan data langsung ke kabupaten. TRC tidak hanya menangani kebakaran, tetapi juga banjir dan kecelakaan.
Masyarakat diminta aktif melaporkan kejadian di lingkungan mereka. Laporan diverifikasi tim sebelum tindakan dilakukan. Sistem ini memastikan bantuan tepat sasaran dan tidak tertunda. Informasi dari warga menjadi sangat berharga. TRC dapat segera menyiapkan evakuasi dan logistik.
Latihan rutin TRC dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Simulasi bencana dan penyaluran logistik menjadi fokus utama. Semua anggota memahami prosedur evakuasi dan koordinasi posko. Hal ini mengurangi risiko kesalahan saat bencana nyata. Tim TRC juga berperan sebagai penghubung dengan BPBD kabupaten.
TRC diharapkan menjadi contoh kesiapsiagaan di daerah lain. Setiap kecamatan memiliki strategi penanganan bencana masing-masing. Hal ini memperkuat sistem mitigasi di seluruh Kutim. TRC lokal memudahkan koordinasi lintas sektor. Semua kegiatan diarahkan agar masyarakat lebih terlindungi.
Selain bencana alam, TRC juga menangani kejadian non-alam. Kegagalan teknologi atau human error yang menimbulkan kerugian masuk tanggung jawab tim. Petugas menilai skala risiko sebelum mengambil tindakan. Dengan begitu, respons lebih cepat dan efektif. Warga bisa merasa aman dengan adanya TRC.
“Kesiapsiagaan TRC adalah kunci keberhasilan penanganan bencana. Kami pastikan setiap tim di kecamatan dilengkapi pelatihan dan peralatan,” kata Muhammad Naim.
BPBD terus memantau efektivitas TRC. Semua kecamatan diharapkan aktif membentuk tim. TRC menjadi garda terdepan untuk menjaga keselamatan masyarakat. (Adv/sl)














