EKSPOSPEDIA.CO.ID – Tahun ini, BPBD Kutai Timur berhasil merealisasikan hampir seluruh program wajibnya. Tingkat realisasi mencapai 80–100 persen sesuai target. Program mencakup pencerahan pertolongan, respon cepat terhadap laporan masyarakat, dan penyaluran logistik. Contoh nyata adalah penanganan kasus istri tenggelam di Mangalon dan kebakaran Muara Bengkal. Semua program dilaksanakan secara terpadu dengan tim TRC.
“Semua program wajib berjalan sesuai target. Kami pastikan bantuan tepat waktu dan tepat sasaran,” ujar Muhammad Naim, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kutim.
Respon cepat menjadi salah satu indikator keberhasilan. Logistik disiapkan sejak awal agar distribusi ke lokasi bencana lancar. Semua kegiatan dipantau secara berkala.
BPBD menekankan pentingnya koordinasi antarposko dan TRC kecamatan. Laporan dari warga diverifikasi sebelum tindakan dilakukan. Sistem ini menjamin akurasi data dan bantuan tepat sasaran. Petugas melakukan pemantauan langsung di lokasi bencana. Distribusi logistik dilakukan secara bertahap dan terencana.
Keberhasilan program juga berkat dukungan relawan dan masyarakat. Mereka membantu evakuasi, distribusi bantuan, dan pemantauan titik rawan. Semua pihak bekerja sama untuk memastikan keselamatan warga. Pelibatan masyarakat membuat respon bencana lebih efektif. Program BPBD berjalan nyata di lapangan.
BPBD juga menekankan kesiapsiagaan menghadapi bencana lain. Peralatan, kendaraan, dan logistik selalu siap pakai. TRC kecamatan berperan sebagai ujung tombak tanggap darurat. Posko di setiap zona memudahkan koordinasi dan distribusi. Semua tindakan diarahkan agar korban bencana mendapat pertolongan secepat mungkin.
Selain kebakaran dan banjir, BPBD menangani berbagai bencana lain. Termasuk tenggelam, kecelakaan, dan permintaan bantuan non-bencana. Semua tindakan dilakukan dengan prosedur resmi dan aman. Masyarakat terdampak mendapatkan prioritas penuh. Semua kegiatan didokumentasikan untuk laporan resmi BPBD.
“Kami bangga program BPBD terealisasi hampir 100 persen. Semua langkah diambil demi keselamatan warga Kutim,” tambah Muhammad Naim.
Kesiapsiagaan dan koordinasi menjadi kunci keberhasilan. Semua posko, tim, dan logistik siap menghadapi bencana baru. BPBD tetap siaga 24 jam demi masyarakat Kutim. (Adv/sl)














