Kutai Timur – Pembahasan Rancangan Proyek Multiyears Contract (MYC) atau kontrak tahun jamak di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim) hingga kini masih berlangsung alot dan penuh dinamika. Kealotan ini semakin meningkat setelah nilai total anggaran proyek MYC tersebut diputuskan harus dipangkas secara signifikan, dari rencana awal yang diusulkan sebesar Rp2,1 triliun menjadi hanya Rp1,2 triliun, yang berarti terjadi pengurangan masif sebesar Rp900 miliar.
Ketua Komisi C DPRD Kutim, Ardiansyah, mengungkapkan bahwa hingga pembahasan terakhir yang dilakukan, belum tercapai kesepakatan final antara legislatif dan eksekutif mengenai program mana saja yang harus dihapus atau ditunda pelaksanaannya.
“Anggaran total untuk proyek MYC ini sudah pasti dikurangi. Secara otomatis, ini berimplikasi pada proyek-proyek yang diajukan. Namun, kami masih harus membahas secara detail hari ini untuk menentukan item pekerjaan mana yang akan dikeluarkan dari daftar,” kata Ardiansyah.
Menurutnya, Fraksi-fraksi di DPRD masih bergumul dan belum bulat menentukan item pekerjaan mana yang akan dikeluarkan dari daftar awal yang berisi 32 usulan proyek. Pemangkasan anggaran ini menjadi keharusan karena nilai awal Rp2,1 triliun dinilai terlalu berat dan berisiko bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim tahun depan, yang diproyeksikan hanya berada di kisaran Rp4,8 triliun. Defisit yang ditimbulkan akan terlalu besar jika MYC tidak direvisi.
Ardiansyah menjelaskan lebih lanjut bahwa pos-pos anggaran mandatory (wajib) daerah, seperti alokasi untuk Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pertanian, tidak dapat dikurangi sedikit pun karena terkait dengan pelayanan dasar dan regulasi. Oleh karena itu, pengurangan beban anggaran harus dialihkan sepenuhnya pada proyek multiyears yang mayoritas berupa usulan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.
“Semua Fraksi sudah menggelar rapat internal, tetapi hingga kini belum ada kejelasan final mana yang akan dikurangi, mana yang ditiadakan, dan mana yang ditunda. Itu belum ada kesepakatan riil dengan DPRD,” tegas Ardiansyah. Ia memastikan bahwa keputusan definitif mengenai daftar proyek dan anggaran final MYC masih menunggu hasil pembahasan lebih lanjut yang diharapkan dapat segera tuntas demi kepastian pembangunan. (Adv)














